Sadar nggak sih kalau kehidupan keseharian kamu−termasuk gue sendiri sih−nggak bisa lepas dari namanya ngedengerin musik. Di saat santai, dalam perjalanan ataupun lagi serius bekerja di depan layar laptop. Kayanya ngedengerin musik selalu jadi hiburan yang mujarab deh. Berbagai macam genre musik sih gue dengerin, yang penting easy to listen aja. Musik Indonesia, Barat, Jepang dan Korea gue babat semuanya asal menghibur. Tapi kok sampai sekarang gue belum menemui ya, aplikasi pemutar musik yang kekinian. Apalagi buat kids jaman now kaya kamu kan? Tenang aja, akhirnya gue menemukan aplikasi yang pas banget deh! Namanya Langit Musik yang baru gue cobain di smartphone Android, kalau di iOS belum tahu juga. Mumpung sudah lama nggak nge-blog lagi, mending gue bakal tau alasan kenapa Langit Musik bakal jadi musiknya hidup kamu! Nih! Alasan Gue Kenapa Pilih Langit Musik Jadi Aplikasi Buat Kids Jaman Now1. Unduh Aplikasi Nggak Habisin Kuota Kids jaman now pasti perhitungan banget kan sama yang namanya kuota data internet. Nggak mau juga kan, sayang-sayang beli kuota eh malah kesedot banyak padahal cuma mau dengerin musik. Alih-alih menghibur, ujung-ujungnya malah kesel sendiri. Kalau kamu nggak mau boros, mending unduh aja Langit Musik yang tersedia gratis di Google Play Store. Ukurannya nggak gede kok, hanya 9MB aja loh. Dengan unduh aplikasi pemutar musik dengan ukuran sekecil ini, kamu bakal nemuin segudang fitur. Penasaran? Lanjut baca lagi makanya! 2. Daftar Mudah Pakai Nomor Telepon Nah, ini langkah pertama yang mesti kamu lakukan setelah mengunduh aplikasi Langit Musik. Untuk mendaftar, kamu tinggal masukkin aja nomor telepon kamu. Voila, kamu juga bakal mendapatkan gratis 30 hari streaming musik tanpa batas. Kece abis! Tapi ada sih satu hal yang pengen gue komentarin dari proses login Langit Musik. Coba ditambahin deh opsi login pakai aplikasi yang sudah tersedia, misalnya pakai akun Google atau Facebook. Dijamin bakal makin mempermudah pengguna deh. 3. Rekomendasi Musik Terbaik Sepanjang Hari Hari-hari kamu suntuk? Tenang aja, Langit Musik sudah menyediakan berbagai rekomendasi musik terbaik sepanjang hari yang bisa kamu dengerin dan dijamin menghibur. Apalagi musik dangdut yang bisa bikin jempol kamu bergoyang loh! 4. Fitur Jelajah Mulai dari Genre dan Mood Lagi sedih? Apa galau diajak balikan sama mantan? Ada juga kok fitur Jelajah untuk mendengarkan musik sesuai dengan mood dan suasana hati kamu. Contohnya, coba deh dengarin Gloomy untuk menemani kegalauanmu. Huuu... kasian deh. Ada juga loh pilihan buat memilih musik pakai jenis aliran atau genre sesuai dengan kesukaanmu. Kalau lagi kepingin suasana yang tenang, tinggal putar Stay Calm. Atau juga kalau pengen jedagjedug pilih juga Party. 5. Nggak Cuma Musik, Tonton Juga Berbagai Video Menarik Siapa bilang Langit Musik cuma bisa dipakai buat dengerin musik doang? Ada loh tab Video di mana kamu akan menemukan video-video menarik yang bakal menghibur bahkan memotivasi kamu. Bakal makin klop sama doi. Lagi bingung sama doi, tinggal tonton aja “Tips Awet Pacaran” atau masih bingung buat melelehkan hatinya tinggal “Lamar Dengan Musik” aja. Gampang banget kan? 6. Cari Lagu Hits Terbaik? Gampang Banget! Bosan kalau dengerin lagu yang itu-itu aja? Atau kamu mau banget cari lagu terbaru yang lagi hits dan tentunya terbaik? Gampang kok, kamu bisa menggunakan fitur #tagstation atau Trending yang ada di aplikasi Langit Musik. Di #tagstation kamu bakal menemukan berbagai hastag yang bakal membawa kamu ke musik yang sejenis. Lain lagi jika kamu menuju Trending, di sini kamu bakal tahu lagu-lagu apa yang lagi hits di tiap provinsi di Indonesia loh. Jadi makin kekinian kan kalo lagi travelling. 7. Mau Dengar Lagu Offline! Langganan Aja, Murah Banget Kok! Baru dengerin lagi Akad dari Payung Teduh, eh tiba-tiba ada notifikasi kalau kuota abis. Wah pasti panik parah kan?! Sebelum kamu merasakan hal yang sama, mending pakai fitur “Dengarkan secara offline” jadi lagu favorit bisa didengerin kapan saja.
Caranya juga gampang, kamu tinggal berlangganan saja di aplikasi Langit Musik. Cukup dengan Rp 16.500,- per 7 hari atau Rp 55.000,- per 30 hari kamu bisa unduh lagu sepuasnya. Nggak bikin kantong kamu jebol kan? Akhirnya kids jaman now nggak perlu takut lagi kudet alias kurang update sama lagu-lagu hits terbaru. Dengan berbagai fitur menariknya, kayanya sih kamu nggak bakal dikecewain kalau pakai aplikasi Langit Musik. Streaming jutaan lagu ga ngabisin kuota deh! Gimana, jadi makin tertarik kan buat pakai aplikasi Langit Musik. Makanya buru-buru deh unduh aplikasi Langit Musik di Google Play Store. Gratis tis... tis...! Selamat mencoba! Catatan: Artikel ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Review Langit Musik di JalanTikus.
0 Comments
Barisan massa aksi sudah bersiap di depan Istana Negara sejak pagi. Warna-warni jaket almamater mahasiswa dari berbagai kampus bersatu padu di siang yang panas terik kala itu. Gemuruh lantang orasi mahasiswa kian memanaskan suasana. Suara jeritan rakyatlah yang mereka bela.
Buruh tani, mahasiswa, rakyat miskin kota… Bersatu padu rebut demokrasi… Alunan lantang barisan mahasiswa. Barisan border seakan menantang penindasan, kibaran panji-panji tiap kampus menjulang tinggi menyuarakan kebenaran. “Pengalaman saat aksi yang berkesan ketika massa aksi diblokade dan dikelilingi polisi huru-hara beserta water cannon-nya di Istana Negara beberapa bulan lalu. Massa aksi bahkan memutuskan menginap di Masjid Istiqlal, hal ini membuat saya berkesan karena perjuangan tidak akan berhenti ketika idealisme kita coba dikepung,” kata Fikri Azmi, Ketua BEM Politeknik Negeri Jakarta. Seperti diketahui saat ini Politeknik Negeri Jakarta memegang peranan penting sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) BEM Se-Jabodetabek – Banten (BSJB). “Fungsi dari koordinator wilayah sendiri antara lain menghimpun dan mengkoordinasi kampus-kampus di wilayah Jabodetabek – Banten yang tergabung dalam Aliansi BEM SI dalam menanggapi isu regional,” ujar Fikri. “Pengaruh amanah ini untuk PNJ sendiri adalah sudah pasti nama PNJ menjadi ter-blow up di kancah nasional, dan pengaruh lainnya tentu kita butuh pasukan, pikiran, dan doa ekstra dalam menjalankan amanah ini,” tambahnya. *** Massa aksi Politeknik Negeri Jakarta dikenal dengan jumlahnya yang selalu banyak di setiap aksi yang dilakukan. “Mahasiswa PNJ selalu punya semangat berapi-api saat aksi. Mayoritas paham dengan isu yang ada, tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga mahasiswa yang hanya mengetahui judul aksinya saja,” kata Rivo Ma’ruf, Koordinator Bidang Sosial Politik BEM PNJ. “Mahasiswa PNJ pasti sadar betul dengan lima fungsi mahasiswa. Esensi dari hal itu adalah mahasiswa sebagai penggerak utama dalam sebuah perubahan dan juga pengawalan pemerintah atas sebuah kebijakannya,” jelas Rivo. *** Tak bisa dipungkiri, sebagai mahasiswa selain memiliki amanah untuk rakyat, ada juga amanah dari orang tua tentunya. “Intinya adalah pembagian waktu dan sama-sama mem-prioritaskan. Orang tua saya setuju kalau saya aksi, dan orang tua juga mengamanahkan untuk belajar. Tinggal bagaimana manajemen waktunya saja,” jelas Fikri. Sama halnya yang dikatakan oleh Rivo, “Dari orang tua, khususnya ibu, mendukung ketika kami mahasiswa bergerak pada koridor dan esensi yang seharusnya. Dengan pengingat juga dalam bentuk nasihat atau wejangan dari orang tua, bahwa kami mahasiswa juga harus pintar dan berprestasi tanpa meninggalkan pergerakan. Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!”■ Kecamatan Giriwoyo merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Wonogiri. Menjadi pusat pertemuan tiga jalur penghubung provinsi, sudah tentu kecamatan ini dipadati oleh hilir mudik kendaraan. Belum dikelola dengan baik, menjadi tirai penutup keindahan pariwisata Giriwoyo.
Kabupaten Wonogiri terletak di sebelah tenggara Provinsi Jawa Tengah. Letaknya berbatasan langsung dengan dua provinsi, yakni Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini terkenal dengan Waduk Gajahmungkur dan tentu makanan khas, bakso dan mie ayam Wonogiri yang terkenal citarasanya. Kabupaten Wonogiri menjadi pusat hilir mudik kendaraan, baik angkutan orang maupun barang. Salah satunya di Kecamatan Giriwoyo. Giriwoyo menjadi pusat pertemuan arus kendaraan baik yang datang atau menuju Yogyakarta, Pacitan, dan Solo. Giriwoyo dapat diakses baik melalui jalur darat atau udara. Bus merupakan sarana transportasi yang paling terjangkau. Banyaknya perusahaan angkutan bus menyebabkan banyak pemudik−terutama saat mudik lebaran−memilih moda transportasi ini. Pemudik yang menggunakan sarana transportasi kereta api dapat menuju Solo atau Yogyakarta untuk selanjutnya menggunakan angkutan darat lain. Sedangkan pengguna transportasi udara dapat menuju Bandar Udara Adisumarmo di Solo dan Bandar Udara Adisucipto di Yogyakarta. Suasana pedesaan sangat terasa di daerah ini. Masih banyak rumah penduduk yang menggunakan kayu jati dan beralaskan tanah. Walaupun dibeberapa titik sudah banyak perkembangan karena laju ekonomi yang baik. Penduduk Giriwoyo mayoritas bermatapencaharian petani. Komoditi yang dihasilkan yakni padi, ubi jalar, kedelai, jagung, kacang tanah, dan tanaman lainnya. Selain itu ada yang bekerja sebagai pengrajin mebel, pengrajin wayang kulit, pembuatan gerabah, genting, batu bata, dan pengrajin batu mulia. Giriwoyo memiliki beberapa tempat wisata, baik wisata spiritual, wisata alam, petualangan, dan lain sebagainya. Selain Waduk Gajahmungkur, di Dusun Nawangan, Desa Platarejo, Giriwoyo juga terdapat Waduk Nawangan. Walau tak sebesar Waduk Gajahmungkur, waduk ini menawarkan pengalaman yang menarik. Waduk Nawangan terletak di atas pegunungan yang dikelilingi hutan pinus. Untuk menuju Waduk Nawangan diperlukan perjalanan sejauh 2 kilometer dari Jalan Raya Batu−Giribelah. Akses jalan sudah beraspal sehingga mudah dijangkau. Masih di desa yang sama, tepatnya di Dusun Platar, Desa Platarejo, Giriwoyo terdapat Goa Lawa Platar yang letaknya tidak jauh dari Waduk Nawangan. Dinamakan Goa Lawa karena di dalamnya terdapat banyak lawa (kelelawar) yang bergelantungan di dinding gua. Gua alami ini dihiasi oleh stalagtit dan stalagnit, serta mata air yang mengalir dari dalam. Selain wisata alam waduk dan gua, Kecamatan Giriwoyo juga terdapat wisata spiritual dan kerohanian, khususnya bagi umat kristiani. Masih di Desa Platarejo terdapat Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Pada bulan-bulan tertentu, tempat ini selalu ramai dikunjungi umat kristiani untuk melakukan peribadatan. Letaknya yang di atas perbukitan, tempat ini menawarkan pemandangan yang indah. Tidak lengkap rasanya apabila berwisata tanpa mencicipi kuliner daerah setempat. Jika bakso dan mie ayam sudah biasa, wisatawan dapat mengunjungi Warung Mbah Sembleng. Warung ini letaknya tidak jauh dari Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Di sana menyajikan makanan dengan citarasa pedesaan. Tidak ada meja dan kursi, pengunjung menikmati makanannya di pawon−berarti dapur dalam bahasa Jawa. Masakan yang disediakan adalah masakan rumahan, misal nasi tiwul khas Wonogiri, nasi putih, jangan lombok, ikan asin goreng, lalapan, trancam, dan gorengan. Selain masakan rumah khas Warung Mbah Sembleng, wisatawan juga dapat mencoba nasi kuning Warung Mbah Rumi. Letaknya dekat dengan pasar dan terminal Giriwoyo. Aroma khas daun jati yang dijadikan pembungkus nasi kuning menambah citarasa saat menyantapnya. Dengan lauk telur, ayam atau tahu tempe, nasi kuning Mbah Rumi cocok dijadikan sarapan setibanya di Giriwoyo. Giriwoyo menyimpan banyak keindahan, walau tampilan luarnya saat ini masih biasa, tandus dan kering. Potensi wisata Giriwoyo tidak kalah dengan daerah lain di Jawa Tengah. Suasana pedesaan menjadi salah satu keunggulan. Tinggal seberapa besar kemauan untuk membuka tirai penutup, agar keindahan yang tersembunyi itu dapat dilihat oleh banyak orang. ■ Kulit hitam bagaikan secangkir kopi yang diteguknya. Deru asap knalpot mobil seraya hembusan asap dalam tiap hisapan. Perjuangan di balik kemudi mobil mengawali kasih sayangnya kepada keluargaku, Ayah.
Itulah gambaran seseorang yang kupanggil Ayah, dahulu ketika masih bekerja sebagai sopir. Ya, seorang sopir di salah satu panti asuhan di Jakarta. Ayah, panggilan yang lebih pantas dibanding ayah yang terkesan manja, mungkin menurutku saja. Pria asli Purwokerto ini sudah hafal jalanan Ibu Kota, bahkan Pulau Jawa sekalipun. Pernah suatu waktu melihat foto perjalanan Ayah ke Bali dengan Elf tua bersama teman-teman kerjanya saat masih muda. Kalau mau tahu jalanan Jakarta, coba tanyakan saja padanya. Beliau pasti menjawab layaknya aplikasi penunjuk arah. Masih ingat dalam pikiran saat kuberada di belakang kemudi mobil pinjaman kantor Ayah. Tubuh kecilku dinaikkan ke atas pangkuannya mengarungi jalanan Pantura menuju kampung halaman. Terbayang sesaat jadi pembalap layaknya Michael Schumacer yang sedang melibas lintasan balap. Bahagia sekali rasanya. Karir balap Ayah kini berakhir sudah. Serangan di jantung Ayah akibat pengaruh jahat teman-temannya itu menghentikan langkahnya. Terbaring koma di rumah sakit mungkin merupakan jalan Allah SWT untuk menyadarkannya bahwa kebersamaan dalam keluarga adalah harta yang tak tergantikan. Alhamdulillah, pengaruh jahat Ayah dari teman-temannya akhirnya bisa disingkirkan dan beliau pulih kembali. Walau kutahu Ayah menyayangi keluarganya, tapi kebersamaan keluarga terasa masih kurang dulu. Tiga bahkan empat kali Ayah berpergian ke luar kota dalam sebulan. Hanya sedikit waktu kurasakan untuk berkumpul bersama. Namun sekarang Ayah sudah meninggalkan karir balapnya. Beliau masih bekerja di tempat yang sama, namun dengan beban yang lebih ringan. Jarang berpergian membuat kebersamaan keluarga semakin baik. Makan malam bersama mungkin hal yang paling kuidamkan dari dulu. Terima kasih pada-Mu atas yang Kau berikan pada Ayah. Mungkin sakitnya bisa jadi pelebur dosa dan tentu ada hikmah dibaliknya. Teruslah membalap walau bukan lagi dibalik kemudi mobil. Tapi teruslah membalap demi memimpin keluargamu, Ayah. Becek, bau, sesak, kotor, dan menjijikan? Yakin mau belanja ke pasar tradisional? Eiittss, tunggu. Mungkin itu dulu, namun yang pasti sekarang imej itu sudah berubah. Yuk lihat sejenak Pasar Lenteng Agung. Pasar Lenteng Agung terletak di depan Jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasinya strategis karena berada dekat stasiun, yakni Stasiun Lenteng Agung dan jalan penghubung Depok-Jakarta. Pasar tradisional yang dulu masih beralaskan tanah, kini beralaskan keramik. Kesan modern dan minimalis terasa saat Anda masuk ke dalam gedung abu-abu dengan garis jingga dan hijau. Pasar ini dikelola oleh PD Pasar Jaya bekerja sama dengan Pasar Sehat, BMP, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Unilever. Slogan “Pasar Bersih, Pasar Sehat” memang sangat terasa. Tidak banyak lalat berkeliaran, dan bau dari pembuangan sampah pun tidak ada. Penataan kios pedagang pun diperhatikan demi kenyamanan pengunjung. Pasar ini terbagi atas dua lantai, yakni lantai dasar dan bawah tanah. Pada lantai dasar terdapat kios-kios yang menjual pakaian, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Selain itu terdapat juga kios perhiasan, alat tulis, dan peralatan rumah tangga. Menuju ke lantai bawah, terdapat kios-kios yang menjual keperluan dapur, seperti bumbu, beras, telur, dan sayur-sayuran. Sementara untuk kios ayam, daging, dan ikan letaknya berada di bagian belakang pasar. ***** Tak lengkap rasanya bila ke pasar tradisional tanpa membawa pulang jajanan khas pasar. Di salah satu sudut Pasar Lenteng Agung terdapat kios Sumber Makmur milik Kang Asep (29). Di kiosnya dijual jajanan pasar seperti kue cucur, combro, gorengan, wajik, timus, dan sebagainya. Pria asli Cianjur ini baru beberapa bulan berjualan di Pasar Lenteng Agung.
“Jualan dari jam enam pagi sampai dua belas siang. Terus pulang ke rumah buat persiapan dagang besoknya,” katanya. Penghasilan dari berdagang cukup bagi Kang Asep untuk makan keluarganya. “Kalo jualan tiap hari gantian sama istri, kalo saya jualan istri di rumah, kalo saya di rumah gantian istri yang jualan,” tambah pria dengan satu orang anak yang masih sekolah kelas 1 SD. Pasar Lenteng Agung menjadi roda perekonomian masyarakat. Meski sudah tampak modern, suasana ketradisionalannya akan terus melekat. Interaksi penjual dan pembeli di dalamnya memberikan suatu kekhasan tersendiri. Walau beda rupa, namun rasa dan nuansa tradisional akan tetap sama. |
Archives
October 2017
Categories
All
|